Tuesday, November 6, 2018

PENGERTIAN BAKTERI, CIRI-CIRI DAN PERANAN BAKTERI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).

Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.

Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.

Ciri-Ciri Bakteri :
- Umumnya tidak berklorofil
- Hidupnya bebas atau sebagai parasit / patogen
- Bentuknya beraneka ragam
- Memiliki ukuran yang kecil rata-rata 1 s/d 5 mikron
- Tidak mempunyai membran inti sel / prokariot
- Kebanyakan Uniseluler (memiliki satu sel)
- Bakteri di lingkungan ekstrim dinding sel tidak mengandung peptidoglikan, sedangkan yang kosmopolit mengandung peptidoglikan

Manfaat/Kegunaan Bakteri Yang Menguntungkan Bagi Kehidupan :
1. Membantu menyuburkan tanah dengan menghasilkan nitrat
2. Pengurai sisa makhluk hidup dengan pembusukan
3. Fermentasi dalam pembuatan makanan dan minuman
4. Penghasil obat-obatan seperti antibiotik
5. Mengurai sampah untuk menghasilkan energi
6. Membantu dalam pembuatan zat-zat kimia, dll

Dampak Buruk Bakteri Yang Merugikan Bagi Kehidupan Manusia:
1. Menyebabkan penyakit bagi makhluk hidup termasuk manusia (bakteri parasit/patogen)
2. Membusukkan makanan yang kita miliki
3. Merusak tanaman dengan serangan penyakit yang merugikan (bakteri parasit/patogen)
4. Menimbulkan bau yang tidak sedap hasik aktivitas pembusukan
5. Membuat tubuh manusia kotor dipenuhi bakteri yang mengakibatkan bau badan
 
HABITAT BAKTERI
Bakteri merupakan mikroorganisme ubikuotus, yang berarti melimpah dan banyak ditemukan di hampir semua tempat. Habitatnya sangat beragam; lingkungan perairan, tanah, udara, permukaan daun, dan bahkan dapat ditemukan di dalam organisme hidup. Diperkirakan total jumlah sel mikroorganisme yang mendiami muka bumi ini adalah 5x1030. Bakteri dapat ditemukan di dalam tubuh manusia, terutama di dalam saluran pencernaan yang jumlah selnya 10 kali lipat lebih banyak dari jumlah total sel tubuh manusia.  Oleh karena itu, kolonisasi bakteri sangatlah mempengaruhi kondisi tubuh manusia.
Terdapat beragam jenis bakteri yang mampu menghabitasi daerah saluran pencernaan manusia, terutama pada usus besar, diantaranya adalah bakteri asam laktat dan kelompok enterobacter .Contoh bakteri yang biasa ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus. Di samping itu, terdapat pula kelompok bakteri lain, yaitu probiotik, yang bersifat menguntungkan karena dapat menunjang kesehatan dan bahkan mampu mencegah terbentuknya kanker usus besar. Selain di dalam saluran pencernaan, bakteri juga dapat ditemukan di permukaan kulit, mata, mulut, dan kaki manusia. Di dalam mulut dan kaki manusia terdapat kelompok bakteri yang dikenal dengan nama metilotrof, yaitu kelompok bakteri yang mampu menggunakan senyawa karbon tunggal untuk menyokong pertumbuhannya. Di dalam rongga mulut, bakteri ini menggunakan senyawa dimetil sulfida yang berperan dalam menyebabkan bau pada mulut manusia.
Beberapa kelompok mikroorganisme ini mampu hidup di lingkungan yang tidak memungkinkan organisme lain untuk hidup. Kondisi lingkungan yang ekstrim ini menuntut adanya toleransi, mekanisme metabolisme, dan daya tahan sel yang unik. Sebagai contoh, Thermus aquatiqus merupakan salah satu jenis bakteri yang hidup pada sumber air panas dengan kisaran suhu 60-80 oC. Tidak hanya di lingkungan bersuhu tinggi, bakteri juga dapat ditemukan pada lingkungan dengan suhu yang sangat dingin. Pseudomonas extremaustralis ditemukan pada Antartika dengan suhu di bawah 0 oC. Di samping pengaruh ekstrim temperatur, bakteri juga dapat hidup pada berbagai lingkungan lain yang hampir tidak memungkinkan adanya kehidupan (lingkungan steril). Halobacterium salinarum dan Halococcus sp. adalah contoh dari bakteri yang dapat hidup pada kondisi garam (NaCl) yang sangat tinggi (15-30%). Tedapat pula beberapa jenis bakteri yang mampu hidup pada kadar gula tinggi (kelompok osmofil), kadar air rendah (kelompok xerofil), derajat keasaman pH sangat tinggi, dan rendah.
 
 
Bakteri yang menguntungkan dan merugikan beserta fungsi dan dampaknya
Bakteri yang menguntungkan:
1.  Bakteri Rhizobium. Bakteri ini berperan dalam mengikat nitrogen pada akar tanaman polong-polongan.
2. Bakteri Escherichia coli. Bakteri ini berperan dalam proses pembusukkan sisa makanan dan membentuk vitamin K dan vitamin B12 yang berada dalam usus besar.
3. Bakteri Acetobacter xylinum berperan dalam pembuatan nata de’ coco.
4. Bakteri Pseudomonas sp berperan dalam pembuatan vitamin B.
5. Bakteri Candida krussei berperan dalam pembuatan cokelat.
6. Bakteri Pseudomonas, Xantomonas, Flavobacterium dan Streptomyces berperan dalam pembusukan sampah organik.
7. Bakteri Streptococcus termophylus berperan dalam pembuatan mentega.
8. Bakteri Streptomyces griceus. Bakteri ini mampu membentuk antibiotik streptomisin.
9. Bakteri Streptococcus termophylus dan Lactobacillus bulgaricus berperan dalam pembuatan yoghurt.
10. Bakteri Streptococcus sp. Dan Propionibacterium skermanisi berperan dalam pembuatan keju.
Bakteri yang merugikan:
1. Clostridium tetani, menyebabkan penyakit tetanus.
2. Corynebacterium dipteri, menyebabkan dipteri.
3. Staphylococcus aereus, menyerang saluran pernapasan.
4. Streptococcus pyogenes, menyerang sistem pernapasan.
5. Micrococcus gonorrhea, menyebabkan penyakit kelamin.
6. Diplococcus pneumoniae, menyerang paru-paru.
7. Klebsiella pneumoniae, menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan dan paru-paru.
8. Salmonella typhosa, menyebabkan penyakit tifus.
9. Shigella shigae, menyebabkan disentri.
10. Brucella abortus, menyebabkan abortus.
11. Pasteurella pestis, menyebabkan penyakit pes.
12. Hemophylus influenza, menyebabkan influenza.
13. Flavobacterium dan Achromobacter, membusukkan telur.
14. Lactobacillus, membusukkan sayur-sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian.
15. Staphylococcus dan Achromobacter, menyebabkan daging dan ikan membusuk.
16. Clostridium botulinum, menghasilkan racun pada makanan kemasan.
17. Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan racun pada tempe bongkrek. Tempe bongkrek adalah tempe yang dibuat dari ampas kelapa, jika kurang bersih bisa dijangkiti bacteri Pseudomonas yang menghasilkan aflatoksin.
 
 
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN BAKTERI
 
Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor biotik maupun abiotik.
1). Faktor biotik
Di alam mikroba tidak dapat tumbuh dalam bentuk kultur murni melainkan tumbuh bersama dengan mikroba lain dan membentuk suatu hubungan yang saling mempengaruhi antar mikroba yang satu dengan lain. Hubungan yang terbentuk dapat bersifat mutualisme, komensalisme, parasitisme, antagonisme, sinergisme, dan  kompetisi.
2). Faktor abiotik
a). Konsentrasi nutrien
Konsentrasi nutrien sangat menentukan kecepatan transport nutrien ke dalam sel. Pada konsentrasi rendah transport lebih sulit dilakukan sehingga mepengaruhi ketersediaan nutrien di dalam sel.
b). Temperatur
Temperatur mempengaruhi pertumbuhan mikroba karena enzim yang menjalankan metabolisme sangat peka terhadap temperatur. Berdasarkan temperatur minimum, optimum dan maksimumnya mikrobadapat digolongkan kedalam 3 kelompok yaitu:
* Mikroba termofilik (politermik): yaitu bakteri yang mampu tumbuh dengan batas temperature minimum dan maksimum antara 400C sampai 800C sedangkan temperature optimumnya 550C sampai 650C.
 
* Mikroba mesofilik (mesotermik): yaitu bakteri yang mampu tumbuh dengan batas temperatur antara 50C sampai 600C sedangkan temperature optimumnya antara 250C sampai 400C.
* Mikroba psikrofil (oligotermik): yaitu bakteri yang mampu tumbuh pada temperature antara 00C sampai 300C, sedangkan untuk temperature optimumnya antara 100C sampai 200C.
c). pH
Enzim transpor elektron dan sistem transpor nutrien pada membran sel mikroba sangat peka terhadap pH. Berdasarkan pH minimum, optimum dan maksimum untuk pertumbuhannya, mikroba digolongkan kedalam:
(1). Mikroba asidofilik: pH antara 2,0-5,0
(2). Mikroba mesofilik: pH antara 5,5-8,0
(3). Mikroba alkalifilik: pH antara 8,4- 9,5
d). Tekanan osmosis
Konsentrasi zat terlarut akan menentukan tekanan osmosis suatu larutan . Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut maka semakin tinggi pula tekanan osmosis larutan tersebut, demikian pula sebaliknya. Tekanan osmosis mempengaruhi sel mikroba karena berkaitan dengan ketersediaan air bagi sel mikroba. Mikroba yang tahan dengan tekanan osmosis tinggi disebut dengan mikroba osmofilik, sedangklan mikroba yang tahan dengan  kadar garam tinggi disebut dengan halofilik.
e). Oksigen (O2)
Banyak mikroba yang tidak dapat tumbuh bila tidak tersedia O2  tetapi ada pula mikroba yang mampu tumbuh bila terdapat O2 bebas. Berdasarkan keperluan atas O2, maka mikroba ada yang bersifat aerob, anaerob, anaerob fakultatif serta aerofil.
 
 
 
f). Senyawa toksik
Ion-ion logam berat seperti Hg, Cu, Zn, Li, Pb walaupun pada keadaan yang sangat rendah akan bersifat toksis terhadap mikroba karena ion-ion logam berat akan bereaksi dengan gugusan senyawa selnya.
g). Radiasi
Cahaya mempunyai daya merusak kepada sel mikroba yang tidak mempunyai pigmen fotosintesis. Jika energi radiasi diabsorpsi oleh mikrioba akan menyebabkan terjadinya ionisasi komponen  sel.
h). Bahan antimikroba
Antimikroba merupakan salah satu contoh bakteriosida (bahan pembunuh bakteri). Bahan antimikroba ada yang memiliki spektrum luas tetapi ada pula yang memiliki spektrum sempit. Efektifitas kerja dari zat antimikroba dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain: ukuran dan volume populasi mikroba, kadar air, panas, konsentrasi antimikroba, pH dan kandungan bahan organik.
Kehadiran zat antimikroba akan dapat mengawali terjadinya perubahan-perubahan yang menyebabkan kematian sel tersebut diantaranya:
(1). Kerusakan pada dinding sel
Struktur dinding sel dapat dirusak dengan cara menghambat pembentukkannya atau mengubahnya setelah selesai dibentuk.
(2). Perubahan permeabilitas sel
Membran sitoplasma mengatur keluar masuknya baha-bahan tertentu ke dalam sel serta memelihara integritas komponen-komponen seluler. Kerusakan pada membrane ini akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sel atau menyebabkan kematian sel.
(3). Perubahan protein dan asam nukleat
Kelangsungan hidup sel sangat tergantung pada molekul-molekul protein dan asam nukleat. Suatu kondisi/substansi yang mengubah keadaan ini seperti mendenaturasi protein dan asam nukleat dapat merusak sel tanpa dapat diperbaiki lagi. Suhu tinggi dan konsentrasi pekat beberapa zat kimia dapat mengakibatka koagulasi (denaturasi) irreversible (tidak dapat balik) komponen-komponen seluler yang penting.
 
(4). Penghambatan kerja enzim
Sejumlah enzim yang ada di dalam sel merupakan sasaran bagi bekerjanya suatu penghambat. Banyak zat kimia yang dapat mengganggu reaksi biokimiawi. Penghambatan ini dapat mengakibatkan terganggunya metabolisme sehingga sel akan mati.
(5). Penghambatan sintesis DNA, RNA, dan protein
DNA, RNA, dan protein memegang peranan yang sangat penting di dalam proses kehidupan sel. Dengan hadirnya zat antimikroba tersebut maka akan terjadi gangguan pada pembentukan dan fungsi dari DNA, RNA, dan protein tersebut sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada sel.
Bakteri Dan Kehidupannya
Media Pertumbuhan Mikroba dan Penggunaannya di Laboratorium
Lingkungan Fisik yang Mempengaruhi Kultivasi Mikroba
Karakteristik Biakan Mikroba
Tujuan Kultivasi Mikroba
Metode Kultivasi Mikroba
Interaksi Antara Bakteri Rhizobium Dengan Akar Kacang-Kacangan
Interaksi Yang Merugikan Antara Tumbuhan Dan Bakteri
Fiksasi Nitrogen Oleh Bakteri Rhizobium
Ciri-Ciri Eubacteria (Bakteri Pada Umumnya)
Ciri-Ciri Dan Jenis-Jenis Archaebacteria
Ciri-Ciri Dan Ruang Lingkup Kingdom Monera
Peranan Bakteri (Monera) Dan Cyanophyta Yang Merugikan
Peranan Bakteri (Monera) Dan Cyanophyta Yang Menguntungkan
Ciri-Ciri Cyanophyta/Cyanobacteria/Ganggang Hijau-Biru
Bakteri Yang Berperan Dalam Pembentukan Nata
Bau Nafas Kurang Sedap (Halitosis)
Reproduksi dan Pertumbuhan Bakteri
Bakteri Pembusuk Pada Makanan Yang Mengandung Protein

RENET

Rennet adalah sekelompok enzim yang dihasilkan oleh lambung binatang menyusuiuntuk mencerna susu ibu. Rennet mengandung enzim proteolytic (protease) yang memisahkan susu menjadi bagian padat dan cair. Enzim aktif dalam rennet disebut rennin atau chymosin (EC 3.4.23.4), tetapi rennet juga mengandung beberapa enzim penting lain seperti pepsin atau lipase. Kegunaan rennet adalah untuk membuat keju dan junket.

Pasteurisasi

Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir dan suatu proses untuk memperlambatkan pertumbuhan mikroba pada makanan. Proses ini diberi nama atas penemunya Louis Pasteurseorang ilmuwan Perancis. Tes pasteurisasi pertama diselesaikan oleh Pasteur dan Claude Bernard pada 20 April 1862.
Tidak seperti sterilisasi, pasteurisasi tidak dimaksudkan untuk membunuh seluruh mikro-organisme di makanan. Bandingkan dengan appertisasi yang diciptakan oleh Nicolas Appert. Pasteurisasi bertujuan untuk mencapai "pengurangan log" dalam jumlah organisme, mengurangi jumlah mereka sehingga tidak lagi bisa menyebabkan penyakit (dengan syarat produk yang telah dipasteurisasi didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kedaluwarsa). Sterilisasi skala komersial makanan masih belum umum, karena dapat mempengaruhi rasa dan kualitas dari produk.
Produk yang bisa dipasteurisasi
  • susu
  • anggur
  • bir
  • jus buah
  • cider (sari buah apel)
  • madu
  • telur
  • minuman olahraga
  • makanan kaleng

Wednesday, October 31, 2018

Bubur Hunkwe


Bahan Hunkwe

  • 60 gram tepung hunkwe
  • 1/4 sendok teh garam
  • 500 ml santan dari 1/2 butir kelapa
  • 1 lembar daun pandan, diikat
  • 50 gram gula pasir
  • 3 tetes pewarna merah muda

Bahan Bubur

  • 1.000 ml santan dari 1 butir kelapa
  • 1 sendok makan tepung sagu
  • 2 lembar daun pandan, diikat
  • 100 gram tepung beras
  • 1/2 sendok garam

Bahan Sirup Gula Merah

  • 200 gram gula merah sisir
  • 1/4 sendok teh garam
  • 100 ml air
  • 1 lembar daun pandan, diikat

Cara Membuat Bubur Hunkwe Sirup Gula Merah

  1. Hunkwe : terlebih dahulu larutkan tepung hunkwe dan santan. Lalu tambahkan garam, gula pasir, dan pewarna merah muda, aduklah merata. Masak sambil diaduk sampai meletup-letup dan kental.
  2. Kemudian tuang ke loyang kotak. Biarkan dingin. Potong-potong 1 1/2×1 1/2×1 1/2 cm.
  3. Bubur : pertama-tama aduk rata santan, tepung beras, serta tepung sagu. Lalu tambahkan daun pandan dan garam. Kemudian masak sambil diaduk sampai kental.
  4. Selanjutnya masukkan hunkwe, aduk merata lalu angkat.
  5. Selanjutnya rebus bahan sirup gula merah hingga mendidih dan kental.
  6. Bubur hunkwe sirup gula merah siap disajikan. Sajikan bubur hunkwe dengan sirup gula merah.
* Bubur hunkwe sirup gula merah ini untuk 5 porsi

Thursday, October 18, 2018

Resep Ongol Ongol

By Aprianti Dian March 29, 2016
Teksturnya yang kenyal dan lembut, serta rasa manis nan gurih dapat dirasakan di dalam mulut saat menyantap kue basah dengan nama ongol-ongol ini. Dua hal inilah yang membuat ciri khas sekaligus daya tarik dari kue ongol-ongol. Kue ini memiliki banyak sekali varian, karena dapat dibuat dari beberapa bahan dasar yang berbeda, seperti tepung sagu, hunkwe, atau singkong.
Bahan dasar inilah yang membuat teksturnya menjadi sangat kenyal. Untuk memberikan warna yang lebih menarik, anda dapat menambahkan pewarna makanan ke dalam adonannya. Jangan lupa untuk selalu basahi loyang terlebih dahulu agar nanti kue mudah untuk dikeluarkan. Sebagai pelengkap, taburi dengan parutan kelapa di atasnya agar lebih lezat.

Bahan-bahan

  • Tepung sagu - 250 gram
  • Santan, rebus hingga matang - 800 ml
  • Gula aren, sisir - 200 gram
  • Gula pasir - 50 gram
  • Garam - 1/4 sdt
  • Daun pandan - 2 lembar
  • Taburan:
  • Kelapa parut - secukupnya
  • Garam - sejumput

Langkah

  1. Dalam wadah, campur 500 ml santan dengan tepung. Aduk rata hingga tepung larut dan tidak ada yang bergerindil.
  2. Dalam panci/wajan anti lengket, campur 300 ml santan sisanya dengan gula aren dan daun pandan. Masak dengan api kecil hingga gula larut.
  3. Tuang larutan tepung ke dalam rebusan santan. Aduk-aduk terus hingga mengental. Angkat.
  4. Siapkan loyang atau nampan yang telah dilapis plastik. Tuang adonan ongol-ongol ke dalam loyang/nampan. Biarkan hingga dingin. Potong-potong kue.
  5. Bahan Taburan: Campur kelapa parut dengan garam lalu kukus hingga matang.
  6. Baluri potongan kue dengan kelapa parut hingga rata.
  7. Siap disajikan.

Tips

  1. Tepung sagu bisa diganti dengan tepung tapioka/kanji.
  2. Bila ingin lebih manis, bisa ditambahkan gula pasir sesuai selera.
  3. Siapkan banyak wadah/panci  untuk campuran adonan.
  4. Pakai panci stainless steel dari DineMate (Lihat di Lazada). Ukurannya beragam dari 16-24 cm, jadi bisa disesuaikan dengan kebutuhan anda. Bahannya anti karat serta terjamin food grade. Sehingga, anda bisa tenang masak dengan panci yang satu ini.

Cara Membuat Kue Lapis

Berikut ini resep dan cara membuat kue lapis tepung beras yang bisa anda simak.
Kue Lapis Tepung Beras

Nama Resep

Resep dan Cara Membuat Kue Lapis Tepung Beras yang Paling Enak, Lezat, Manis dan Kenyal

Waktu Memasak

Persiapan: 
Memasak: 
Total: 

Jumlah Porsi

10 Potong

Bahan Bahan yang Dibutuhkan Untuk Membuat Kue Lapis Tepung Beras yang Paling Enak, Lezat, Manis dan Kenyal

  • 185 gram tepung beras
  • 150 gram gula pasir
  • 1/2 sendok teh garam
  • 7 tetes pewarna hijau
  • 800 ml santan yang diambil dari 1/2 butir kelapa
  • 1/8 sendok teh vanili bubuk

Cara Membuat Kue Lapis Tepung Beras yang Paling Enak, Lezat, Manis dan Kenyal

Cara Membuat Adonan Kue Lapis Tepung Beras

  1. Siapkan wadah yang akan digunakan untuk membuat adonan. Lalu masukan bahan-bahan seperti misalkan tepung beras, garam, gula dan vanili bubuk. Aduk sampai merata campuran bahan tersebut.
  2. Ambil santan yang sudah anda siapkan. Kemudian tuangkan santan sedikit demi sedikit ke dalam adonan sambil diaduk-aduk sampai merata dan adonan  licin.
  3. Apabila adonan sudah selesai dibuat, silahkan bagi adonan tersebut menjadi dua bagian. Tambahkan pewarna makanan hijau ke dalam salah satu adonan. Lalu aduk-aduk sampai merata. Sedangkan untuk adonan yang lainnya dibiarkan berwarna putih.
  4. Jika sudah sisihkan adonan terlebih dahulu.

Cara Membuat Kue Lapis Tepung Beras

  1. Siapkan loyang yang akan digunakan untuk mengukus kue lapis kali ini. Kemudian olesi loyang dengan menggunakan minyak dan alasi dengan alas plastik. Setelah itu, panaskan loyang tersebut dalam kukusan yang sudah anda siapkan. Tunggu sampai loyang benar-benar panas.
  2. Setelah panas, tuangkan sedikit adonan putih ke dalam loyang. Kukus adonan selama kurang lebih 5 menit  atau sampai tekstur adonan menjadi mengeras.
  3. Jika sudah seperti itu, tuangkan kembali adonan. Namun adonan kedua yang dituangkan kali ini yaitu adonan berwarna hijau. Tuangkan adonan hijau ini di atas adonan putih. Kukus sampai teksturnya keras.
  4. Jika adonan hijau sudah mengeras, kembali tambahkan adonan putih. Kukus kembali sampai mengeras. Lakukan langkah yang sama dan berulang dengan selang seling adonan hingga adonan habis.
  5. Setelah adonan habis, agar kue lapis yang anda buat ini benar-benar matang, anda harus mengukusnya selama kurang lebih 10 menit.
  6. Kemudian setelah kue matang, matikan kompor dan angkat. Diamkan beberapa saat hingga kue dingin. Setelah dingin potong-potong dengan ukuran dan bentuk sesuai selera anda.
  7. Terakhir, anda bisa langsung menyajikannya pada piring atau tempat saji yang sebelumnya sudah anda siapkan.

KUE LAPIS TEPUNG BERAS PENYAJIAN

Saran Penyajian Kue Lapis Tepung Beras

  1. Setelah kue lapis matang, silahkan anda memotong-motongnya. Anda dapat memotong-motongnya sesuai dengan selera atau sesuai dengan kebutuhan.
  2. Siapkan tempat saji atau piring saji yang akan digunakan untuk menyajikan kue lapis ini. Ambil beberapa potong kue lapis dan sajikan pada tempat saji yang sudah anda siapkan. Jika kue lapis ini anda jadikan sebagai kudapan untuk menjamu tamu ataupun orang spesial, agar tampilannya lebih menarik anda bisa menatanya dengan rapi di atas piring saji.
  3. Kue lapis tepung beras ini memiliki rasa yang manis. Yang mana untuk menambah kenikmatannya, ketika menyantap kue ini anda bisa menemaninya dengan teh hangat. Karena kue lapis sudah memiliki rasa yang manis, disarankan untuk memilih teh tawar hangat sebagai temannya.
  4. Jika suka, anda bisa menyajikan kue lapis ini dalam keadaan dingin.

Tips Membuat Kue Lapis Tepung Beras

  1. Kue lapis sebenarnya bisa dibedakan dari warnanya. Meskipun kue ini terlihat sederhana tetapi dalam membuatnya diperlukan trik agar didapatkan hasil kue yang sempurna. Berikut ini tips dan trik membuat kue lapis tepung beras:
  2. Kue lapis terbuat dari tepung beras, tepung kanji  ataupun perpaduan dari kedua bahan tersebut. Namun, untuk mendapatkan variasi kue lapis yang berbeda dari biasanya anda bisa memadukan keduanya dengan bahan-bahan yang lainnya seperti misalkan singkong atau ubi.
  3. Dalam membuat adonan kue lapis beberapa hal perlu anda perhatikan. Ketika membuat adonan beberapa di antaranya ada yang harus di keplok atau diuleni agar menghasilkan adonan yang lembut. Pada saat anda menuangkan adonan cair, sebaiknya tuangkan sedikit demi sedikit ke dalam adonan. Ini dilakukan supaya adonan yang anda buat tidak bergerindil dan menghasilkan adonan yang licin. Setelah membuat adonan selesai, anda bisa membagi adonan menjadi beberapa bagian untuk diberikan warna sesuai dengan selera. Anda pun bisa menambahkan perasa makanan, baik itu pandan, coklat, susu dan lain sebagainya. Warna-warna yang berbeda dari adonan ini akan membuat lapisan dari kue lapis ini terlihat lebih jelas.
  4. Lapisan kue tradisional lapis ini dibuat banyak. Yang mana untuk setiap lapisan dibuat tipis-tipis.  Namun, anda juga bisa membuat lapisan yang agak tebal sesuai dengan selera anda. Hanya saja jangan membuat lapisan yang tebal dan tidak terlalu besar. Cukup dua lapis saja atau hanya bagian bawah dan atas yang tebal.
  5. Untuk mengukus atau memanggang kue lapis anda bisa memanfaatkan loyang loaf, loyang berbentuk kotak yang memiliki ukuran besar atau cucing-cucing. Agar adonan tidak rapat ketika dituangkan ke dalam loyang alangkah lebih baik untuk mengoleskan minyak goreng atau margarin secukupnya sampai merata pada loyang. Atau anda bisa mengalasi loyang dengan menggunakan plastik ataupun daun pisang.
  6. Ketika mengukus kue lapis, sebaiknya gunakan panci kukus yang memiliki lubang kecil. Namun alangkah lebih baik lagi jika anda memilih panci kukus yang memiliki tutup kaca.
  7. Dalam membuat lapisan demi lapisan kue lapis, anda harus memperhatikan kematangan dari lapisan yang pertama sebelum menuangkan adonan selanjutnya.
  8. Untuk lapisan yang terakhir, kukus agak lama agar kue yang dihasilkan matang sempurna.
  9. Untuk menciptakan rasa yang lebih spesial dan istimewa, anda bisa menambahkan bahan-bahan yang lainnya sesuai dengan selera anda dalam setiap lapisannya seperti misalkan buah nangka, kacang almond, kenari atau lain sebagainya.
Selamat  mencoba di rumah dan jangan lupa untuk share atau membagikan resep ini kepada teman-teman anda.

PENGERTIAN BAKTERI, CIRI-CIRI DAN PERANAN BAKTERI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumny...